Total Tayangan Halaman

Minggu, 29 Mei 2011

IT part 15

PEMANFAATAN FITUR-FITUR E-DUKASI.NET

Setelah Anda memahami e-dukasi.net, selanjutnya Anda perlu mengenal fitur-fitur e-dukasi.net.  Jangan khawatir, sekalipun Anda belum terbiasa menggunakan internet, bagian ini akan menjelaskan secara rinci. Silakan Anda pelajari sambil mencoba di depan komputer yang terkoneksi internet. Setelah Anda mahir, praktekkan dengan peserta pelatihan dimana Anda akan menjadi tutor pada pelatihan tersebut. Sampaikan materi ini dengan banyak melakukan praktek. Dampingi peserta pelatihan, terutama jika mereka mengalami kesulitan dalam mempraktekkannya.

a.   Memulai Penjelajahan e-dukasi.net
Mengakses e-dukasi.net tidaklah sulit. Seperti web lainnya, hal yang penting Anda lakukan adalah mengingat alamat web e-dukasi.net yakni www.e-dukasi.net.  Langkah-langkah berikut dapat Anda ikuti untuk memulai menjelajahi e-dukasi.net:
1)      Anda dapat mengakses portal e-dukasi.net dengan membuka browser Internet  Explorer, Opera Browser, Mozila Firefox,
2)      Isikan alamat URL: http://www.e-dukasi.net pada bagian address bar di browser internet Anda.
3)      Tunggulah proses loading hingga halaman web e-dukasi.net tampil seluruhnya, pada tampilan awal Anda akan langsung diarahkan untuk memilih jenjang yang diminati. Anda dapat memilih SMP, SMA atau SMK pada halaman pertama (Home).
4)      Pilihlah salah satu jenjang yang diminati dengan cara mengkliknya, Anda akan dibawa untuk memasuki Halaman Utama e-dukasi.net.
5)      Pada tampilan ini Anda dapat langsung memulai penjelajahan dengan mengklik fitur yang diinginkan.

b.   Fitur-Fitur e-dukasi.net dan Cara Pemanfaatannya
Fitur-fitur dalam e-dukasi.net antara lain meliputi fitur Bahan Belajar, Interaksi Komunitas, Info, dan fitur lainnya (seperti Polling, Mesin pencari, Event, Registrasi, Mengedit Profil, dan Game). Berikut penjelasan cara pemanfaatan dari fitur-fitur tersebut.

1)   Bahan Belajar (Learning Resources)

Melalui fasilitas bahan belajar ini, Anda dapat memanfaatkan sumber belajar yang dirancang secara khusus dalam portal e-dukasi.net. Pada menu bahan belajar ini terdapat Link materi pokok, modul online, pengetahuan popular, bank soal, uji kompetensi, dan multimedia interaktif.
Berisi bahan belajar untuk mata pelajaran yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Saat ini materi pokok yang disajikan adalah kelompok mata pelajaran MIPA, Sosial, Bahasa, dan Kejuruan. Tiap topik dari materi disajikan secara menarik dan interaktif yang dilengkapi dengan animasi, simulasi, latihan dan tes.
6)      (1)         Melihat materi pokok terbaru yang akan tampil pada halaman tengah dapat Anda lakukan dengan mengklik jenjang sekolah di bagian sebelah kiri halaman utama portal.
(1)  Untuk menampilkan materi pokok dapat Anda lakukan dengan cara mengarahkan pointer mouse ke menu bahan belajar kemudian mengklik materi pokok.
(2)  Setelah Anda mengklik menu Materi Pokok maka pada tampilan akan muncul daftar dari topik-topik materi pokok yang terbagi dalam kelas dan mata pelajaran. Anda dapat memilih berdasarkan kelas ataupun mata pelajaran dengan mengklik link yang dipilih.
(3)  Untuk menampilkan sebuah konten materi pokok yang diinginkan dapat dilakukan dengan cara mengklik judul topiknya. Hal ini akan menampilkan keseluruhan konten materi pokok tersebut.
(4)Selanjutnya, Anda dapat menjelajahi isi bahan belajar tersebut dengan meng-klik sub menu di sebelah kiri.

7)     Modul Online berisi bahan belajar yang berasal dari modul cetak (bahan belajar mandiri) untuk siswa SMP-SMA Terbuka, yang kemudian diubah menjadi digital dan dilengkapi dengan animasi. Modul yang ada di e-dukasi.net adalah modul digital sehingga Anda dapat mengambil/mencetak modul sesuai dengan kebutuhan. Cara mengakses modul online sebagai berikut :
(1)  Untuk menampilkan modul online dapat Anda lakukan dengan memilih link modul online dari menu bahan belajar dengan cara mengarahkan pointer mouse ke menu bahan belajar kemudian mengklik modul online.
(2)  Setelah Anda mengklik menu modul online maka pada tampilan akan muncul daftar dari topik-topik model online yang terbagi dalam kelas dan mata pelajaran. Anda dapat memilih berdasarkan kelas ataupun mata  pelajaran dengan mengklik link yang dipilih.
(3)  Untuk menampilkan sebuah konten modul online yang diinginkan dapat dilakukan dengan cara mengklik judul topiknya. Hal ini akan menampilkan keseluruhan konten modul online tersebut.
(5)  Mendownload Modul Online
Untuk mendownload modul online ke komputer anda, klik link [download] di sebelah bawah materi. Untuk dapat mendownload, Anda harus mendaftar terlebih dahulu sebagai member e-dukasi.net.
8)    Pengetahuan Populer berisi pengetahuan praktis yang penting diketahui oleh masyarakat, bermanfaat dalam pemecahan masalah kehidupan sehari-hari dan bersifat suplementer, yang dikemas dengan gaya bahasa populer.
(1)  Untuk menampilkan pengetahuan populer dapat Anda lakukan dengan cara mengarahkan pointer mouse ke menu bahan belajar kemudian mengklik pengetahuan populer.
(2)  Setelah Anda mengklik menu pengetahuan popoler maka pada tampilan akan muncul daftar topik pengetahuan populer yang terbagi dalam beberapa rubrik. Anda dapat memilih berdasarkan rubrik ataupun topik yang diinginkan dengan mengklik pada topik tersebut.
(3)  Untuk menampilkan konten pengetahuan populer yang diinginkan, Anda dapat mengklik judul yang bersangkutan.
Untuk mendownload pengetahuan populer ke komputer Anda, klik [download] di sebelah bawah materi. Untuk dapat mendownload, Anda harus mendaftar terlebih dahulu sebagai member e-dukasi.net.

DAFTAR PUSTAKA

Buku Panduan Pemanfaatan e-dukasi.net, Jakarta: Pustekkom, 2007
Rancangan Pemanfaatan e-dukasi.net, hasil lokakarya penyusunan rancangan pemanfaatan e-dukasi.net, Jakarta: Pustekkom, 2007

IT part 14

e-dukasi.net
e-dukasi.net adalah portal pendidikan yang menyediakan bahan belajar dan fasilitas komunikasi dan interaksi antar komunitas pendidikan. Portal ini berisi bahan belajar, wahana aktivitas komunitas dan info pendidikan. Pemanfaatan e-dukasi.net ditujukan untuk siswa, guru, dan masyarakat luas.

Tujuan
Menurut Anda, apa tujuan dikembangkan e-dukasi.net? Ya, e-dukasi.net dikembangkan untuk memfasilitasi berbagai hal dengan tujuan:
1) tersedianya berbagai bahan belajar berbasis web yang sesuai dengan kebutuhan komunitas pendidikan;
2)  terjadinya komunikasi dan kolaborasi antar komunitas pendidikan;
3)  terbentuknya budaya belajar dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
a.    Manfaat
Manfaat e-dukasi.net dapat ditinjau dari dua sisi, yaitu sebagai sumber belajar dan sebagai sarana komunikasi serta kolaborasi antarsekolah.
1)    Sumber Bahan Belajar
a)    Anda dapat memperoleh berbagai sumber bahan belajar yang meliputi Materi Pokok, Modul Online, Pengetahuan Populer, Bank Soal, Uji Kompetensi, Multimedia Interaktif, dan Video on Demand.
b)    Anda dapat berbagi ilmu dengan cara mengirimkan karya berupa bahan belajar berbasis web ke administrator e-dukasi.net untuk di upload.
c)    Anda dapat mendownload bahan belajar pada e-dukasi.net dan menggunakannya sesuai kebutuhan belajar Anda.

2)    Sarana Komunikasi dan Kolaborasi Antar Sekolah
a)    Anda dapat berkomunikasi, berbagi ide dan pengalaman dengan pengguna lainnya melalui fasilitas forum.
b)    Anda dapat memperoleh dan mengirimkan informasi mengenai berita dan artikel serta event yang terjadi dalam komunitas pendidikan.
c)    Anda akan memperoleh ruang (space) untuk menampilkan profil sekolah sebagai subdomain e-dukasi.net.
d)    Anda dapat mengikuti kelas maya melalui fitur telekolaborasi e-dukasi.net.


b.   Perangkat Pendukung
Perangkat pendukung apa saja yang Anda butuhkan untuk dapat mengakses e-dukasi.net? Tentu saja meliputi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Penjelasan dari perangkat-perangkat tersebut adalah sebagai berikut.

1)    Hardware Pendukung
Perangkat keras (hardware) yang dibutuhkan untuk dapat mengakses e-dukasi.net adalah sebagai berikut:
a)    Komputer berprosesor minimal Pentium III 800MHz, atau AMD, atau setara. Disarankan Pentium IV multimedia komputer, atau yang sederajat.
b)    Untuk memaksimalkan sistem operasi diperlukan kapasitas memori minimal 256 MB.
c)    Hardisk tergantung sistem operasi yang dipakai. Disarankan 10 GB ke atas.
d)    Modem untuk koneksi ke internet atau Ethernet card untuk jaringan local yang sudah terhubung ke internet. Khusus untuk pemanfaatan bimbel online, dibutuhkan modem DSL atau koneksi ethernet dengan bandwith minimal 150 kbps.
e)    Monitor berwarna minimum yang mampu menampilkan resolusi 1024 x 768 pixels dan mampu menampilkan minimum 256 warna.
f)     Speaker dan mikrofon


2)    Software Pendukung
Untuk software pendukung seperti halnya hardware, beberapa aplikasi software yang dibutuhkan untuk dapat mengakses e-dukasi.net, minimal sebagai berikut:
a)    Sistem operasi yang dipakai Windows 2000, ME, XP, Vista, Linux, atau sistem operasi lainnya.
b)    Internet Explorer min 5.0, Netscape Navigator, FireFox, Mozilla, Opera atau browser lainnya yang menyediakan plugin untuk flash player.
c)    Flashplayer versi 6 ke atas
Langkah-langkah download dan instal Flash Player versi 6 di Internet Explorer :
1)    buka halaman Flash Player Download Center di alamat URL   http://www.macromedia.com/go/getflashplayer/
2)    untuk download flash player silakan klik “INSTALL NOW”
3)    jika terdapat security setting di komputer anda, mungkin akan ada peringatan. silahkan klik ”Yes” untuk menerima Active X Control.

4)    Setelah muncul tampilan logo Macromedia Flash Player 6 dan teks maka anda telah berhasil meninstall Flash Player 6.
d)    Adobe acrobat reader versi 5 ke atas.
e)    WinZip atau WinRar atau software pengkompres file sejenis lainnya.
d)  Real player  versi 6 ke atas
Coba Anda diskusikan dengan peserta pelatihan, perangkat keras dan perangkat lunak apa saja yang dimiliki sekolah kaitan dengan komputer dan internet. Hal ini untuk mengetahui apakah sekolah mereka dapat mengakses e-dukasi.net.

c.    Koneksi Internet
Untuk pemanfaatan e-dukasi.net secara umum koneksi internet yang dibutuhkan, cukup menggunakan Dial Up dengan kecepatan 34 kbps atau melalui jaringan LAN yang terhubung dengan internet. Namun untuk pemanfaatan bimbel online dibutuhkan koneksi internet minimal 150 kbps atau setingkat koneksi DSL (Digital Subscribe Line).
Berdasarkan uraian materi pada kegiatan 1, dapat disimpulkan bahwa e-dukasi.net merupakan portal pendidikan yang menyediakan bahan belajar dan fasilitas komunikasi serta interaksi antar komunitas pendidikan. e-dukasi.net dikembangkan dalam rangka menyediakan berbagai bahan belajar berbasis web dan sebagai sarana komunikasi dan kolaborasi antar komunitas pendidikan. Yang tidak kalah pentingnya e-dukasi.net dikembangkan untuk membentuk budaya belajar dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

IT part 13

PERAN PENTING PEMBELAJARAN YANG MENGINTEGRASIKAN TIK

Mengapa pembelajaran yang mengintegrasikan TIK penting? Tantangan pendidikan abad 21, menurut PBB adalah membangun masyarakat berpengetahuan (knowledge-based society) yang memiliki (1) keterampilan melek TIK dan media (ICT and media literacy skills), (2) keterampilan berpikir kritis (critical thinking skills), (3) keterampilan memecahkan masalah (problem-solving skills), (4) keterampilan berkomunikasi efektif (effective communication skills); dan (5) keterampilan bekerjasama secara kolaboratif (collaborative skills). Keempat karakteristik masyarakat abad 21 menurut PBB tersebut dapat dibangun melalui pengintegrasian TIK dalam proses pembelajaran. Dalam konteks pendidikan, sesungguhnya peran TIK adalah sebagai “enabler” atau alat untuk memungkinkan terjadinya proses pembelajaran yang efektif dan efisien serta menyenangkan. Jadi, TIK dijadikan sebagai sarana untuk mencapai tujuan, bukan tujuan itu sendiri.

Jika Anda diberikan suatu pertanyaan, ”Apakah TIK di sekolah telah dijadikan sebagai sarana untuk pembelajaran atau masih dijadikan sebagai obyek yang dipelajari?” atau ”Apakah siswa sudah belajar dengan TIK atau siswa masih belajar tentang TIK?” Apa jawaban jujur Anda?

Pasti,  Anda menjawab bahwa TIK di sekolah masih dijadikan sebagai obyek yang dipelajari atau siswa masih diposisikan sebagai orang yang sedang belajar TIK. Padahal, apa yang seharusnya terjadi adalah sambil belajar tentang TIK (learning about ICT), siswa juga belajar dengan menggunakan atau melalui TIK (learning with and or through ICT). Ingat, yang dimaksud dengan TIK tidak hanya komputer dan internet tapi segala jenis media iformasi dan komunikasi lain seperti dibahas sebelumnya.

Bagaimanakah peran guru dan siswa dalam pembelajaran yang mengintegrasikan TIK?
Bila dilihat dari sisi peran TIK bagi guru, maka pengintegrasian TIK dalam proses pembelajaran seharusnya memungkinkan dirinya untuk:
§  menjadi fasilitator, kolaborator, mentor, pelatih, pengarah dan teman belajar. 
§  dapat memberikan pilihan dan tanggung jawab yang besar kepada siswa untuk mengalami peristiwa belajar.
Jika, pengintegrasian TIK dalam proses pembelajaran hanya bertujuan untuk mempermudah guru menyampaikan materi, dimana ia berperan sebagai satu-satunya sumber informasi dan sumber segala jawaban, maka lima keterampilan masyarakat abad 21 yang dicanangkan PBB seperti dijelaskan di atas tidak akan berhasil. (adaptasi dari Division of Higher Education, UNESCO, 2002)
Sementara itu, bila dilihat dari sisi peran TIK bagi siswa, maka pengintegrasian TIK dalam proses pembelajaran harus memungkinkan siswa:
§  menjadi partisipan aktif;
§  menghasilkan dan berbagi (sharing) pengetahuan/keterampilan serta berpartisipasi sebanyak mungkin sebagaimana layaknya seorang ahli.
§  belajar secara individu, sebagai mana halnya juga kolaboratif dengan siswa lain.

Jika pemanfaatan TIK dalam pembelajaran masih membuat siswa tetap pasif, mereproduksi pengetahuan (sekedar menghafal), seperti guru mengajar dengan menggunakan slide presentasi dimana yang masih dominan adalah dirinya,  maka sia-sialah teknologi tersebut diiintegrasikan dalam proses pembelajaran yang kita lakukan.  Percayalah, jika itu yang terjadi, maka siswa-siswi kita nanti hanya akan memiliki ”PENGETAHUAN TENTANG ....” bukan KEMAMPUAN UNTUK .....”.  (adaptasi dari Division of Higher Education, UNESCO, 2002)
Jadi, secara teoretis, integrasi TIK dalam pembelajaran yang sesungguhnya harus memungkinkan  terjadinya proses belajar yang:
§  Aktif;  memungkinkan siswa dapat terlibat aktif oleh adanya proses belajar yang menarik dan bermakna.
§   Konstruktif; memungkinkan siswa dapat menggabungkan ide-ide baru kedalam pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya untuk memahami makna atau keinginan tahuan dan keraguan yang selama ini ada dalam benaknya.
§   Kolaboratif; memungkinkan siswa dalam suatu kelompok atau komunitas yang saling bekerjasama, berbagi ide, saran atau pengalaman, menasehati dan memberi masukan untuk sesama anggota kelompoknya.
§   Antusiastik; memungkinkan siswa dapat secara aktif dan antusias berusaha untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
§  Dialogis; memungkinkan proses belajar secara inherent merupakan suatu proses sosial dan dialogis dimana siswa memperoleh keuntungan dari proses komunikasi tersebut baik di dalam maupun luar sekolah.
§  Kontekstual; memungkinkan situasi belajar diarahkan pada proses belajar yang bermakna (real-world) melalui pendekatan ”problem-based atau case-based learning
§  Reflektif; memungkinkan siswa dapat menyadari apa yang telah ia pelajari serta merenungkan apa yang telah dipelajarinya sebagai bagian dari proses belajar itu sendiri. (Jonassen (1995), dikutip oleh Norton et al (2001)).
§  Multisensory; memungkinkan pembelajaran dapat disampaikan untuk berbagai modalitas belajar (multisensory), baik audio, visual, maupun kinestetik (dePorter et al, 2000).
§  High order thinking skills training; memungkinkan untuk melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi (seperti problem solving, pengambilan keputusan, dll.) serta secara tidak langsung juga meningkatkan ”ICT & media literacy” (Fryer, 2001).

Disinilah letak perbedaan antara guru abad 21 dengan guru tradisional. Kita sebagai guru abad 21 guru yang telah menggeser paradigma pembelajaran dari pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher-centered learning) menuju pembelajaran yang berpusat pada siswa (student-centered learning) dimana ia lebih berperan sebagai desainer pembelajaran, fasilitator, pelatih dan manajer pembelajaran. Bukan sebagai pencekok informasi dan satu-satunya sumber belajar, sang maha tahu. Oleh karena itu, guru harus mampu mendesain pembelajaran atau menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang mencirikan paradgma baru pembelajaran seperti dijelaskan di atas dengan mengintegrasikan TIK sebagai sarananya.
Penekanan utama dalam rencana pelaksanaan pembelajaran yang mengintegrasikan TIK sebenanya adalah bukan pada kecanggihan teknologi yang digunakan, tapi pada strategi pembelajaran yang mendukung keterampilan-keterampilan abad 21 seperti dijelaskan diatas melalui pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada siswa (student-centered  learning). Oleh karena itu ada beberapa metode yang disarankan untuk membangun keterampilan masyarakat abad 21 dengan memanfaatkan TIK sebagai pendukungnya. Beberapa metode tersebut adalah sebagai berikut:

§  Resources-based learning; memiliki karakteristik dimana siswa diberikan/disediakan berbagai ragam dan jenis bahan belajar baik cetak (buku, modul, LKS, dll) maupun non cetak (CD/DVD, CD-ROM, bahan belajar online) atau sumber belajar lain (orang, alat, dll) yang relevan untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Kemudain siswa diberikan tugas untuk melakukan aktifitas belajar tertentu dimana semua sumber belajar yang mereka butuhkan telah disediakan. Sebagai contoh, tujuan pembelajaran yang ingin dicapai adalah siswa dapat membandingkan beberapa teori penciptaan alam semesta. Untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran tersebut, guru telah mengidentifikasi dan menyiapkan berbagai bentuk dan jenis sumber belajar yang berisi informasi tentang teori penciptaan alam semesta berupa buku, VCD, CD-ROM, alamat situs di internet dan mungkin seorang narasumber ahli astronomi yang diundang khusus ke kelas. Kemudian siswa ditugaskan untuk mencari minimal dua teori tentang penciptaan alam semesta secara individu atau kelompok baik dari buku, VCD, maupun internet sesuai dengan seleranya. Siswa juga diminta untuk menganalisis perbedaan dari berbagai segi tentang teori-teori tersebut dan membuat laporannya dalam MSWord yang kemudian dikirim ke guru dan teman lainnya melalui e-mail.
§  Case/problem-based learning; memiliki karakteristik dimana siswa diberikan suatu permasalahan terstruktur untuk dipecahkan. Dengan case-based learning solusi pemecahan masalahnya sudah tertentu karena skenario sudah dibuat dengan jelas. Tapi, dalam problem-based learning kemungkinan solusi pemecahan masalahnya akan berbeda. Misal, dua orang  siswa diberikan satu permasalahan dengan pendekatan problem-based learning. Maka solusi yang diberikan oleh siswa yang satu dengan siswa yang lain mungkin berbeda.
§  Simulation-based learning; memiliki karakteristik dimana siswa diminta untuk mengalami suatu peristiwa yang sedang dipelajarinya. Sebagai contoh, siswa diharapkan dapat membedakan perubahan percampuran warna-warna dasar. Maka, melalui suatu software tertentu (misal virtual lab) siswa dapat melakukan berbagai percampuran warna dan melihat perubahan-perubahannya. Dan ia dapat mencatat laporannya dalam bentuk tabel dengan menggunakan MSExcell atau MSWord. Atau kalau perlu mempresentasikan hasilnya dengan menggunakan MSPowerpoint.
§  Colaborative-based learning memiliki karakteristik dimana siswa dibagi kedalam beberapa kelompok, secara kolaboratif melakukan tugas yang berbeda untuk menghasilkan satu tujuan yang sama. Sebagai contoh, untuk mencapai tujuan pembelajaran dimana siswa dapat membedakan beberapa teori penciptaan alam semesta, siswa dibagi ke dalam tiga kelompok. Masing-masing kelompok ditugas kan mencari satu teori penciptaan alam semesta. Kemudian ketiga kelompok tersebut berkumpul kembali untuk mendiskusikan perbedaan teori tersebut dari berbagai segi dan membuat laporannya secara kolektif. Salah seorang siswa dapat ditunjuk untuk menyajikan hasilnya. (sumber diadaptasi dari: http://www.microlessons .com).

REFERENSI
Dryden, Gordon; dan Voss, Jeanette; (1999), ”the Learning Revolution: to Change the Way the World Learn”, the Learning Web, Torrence, USA, http://www.thelearningweb.net.  
Fryer, Wesley A.; (2001), “Strategy for effective Elementary Technology Integration”, http://www.wtvi.com/teks/integrate/tcea2001/powerpointoutline.pdf
NIE, Singapore, “General Typology of Teaching Strategies in Integrated Learning System”, http://www.microlessons.com.
Norton, Priscilla; dan Spargue, Debra; (2001), “Technology for Teaching”, Allyn and Bacon, Boston, USA.
UNESCO Institute for Information Technologies in Education (2002), “Toward Policies for Integrating ICTs into Education”, Hig-Level Seminar for Decision Makers and Policy-Makers, Moscow.
UNESCO (2002), ” Information and Communication Technologies in Teacher Education: a Planning Guide”, Division of Higher Education.