Total Tayangan Halaman

Minggu, 29 Mei 2011

IT part 10

Dampak dari Kemajuan TIK dalam Pendidikan dan Pembelajaran
Sebagai contoh misalnya tentang potret sebuah sekolah yang telah dilengkapi dengan peralatan/ fasilitas penyajian media. Para gurunya juga telah dilatih tentang cara-cara merancang dan mengembangkan materi pelajaran ke dalam media tertentu, seperti media overhead transparancy (OHT) serta cara-cara menyajikannya di kelas. Selanjutnya, sang guru melakukan pemanfaatan media pembelajaran OHT dalam kegiatan belajar-mengajar di kelas. Dalam konteks kegiatan pembelajaran yang demikian ini, seorang guru dapat menghemat sebagian dari waktu (lebih efisien) yang disediakan untuk kegiatan pembelajaran di samping menghemat energi dalam menyajikan materi pelajaran kepada para siswanya.
Waktu yang dihemat ini dapat digunakan guru untuk memberikan bimbingan kepada para siswa, misalnya dalam mengerjakan soal-soal latihan dan diskusi. Namun sebagai konsekuensinya, para guru dituntut kesediaannya menggunakan sebagian waktu tidak mengajarnya untuk merancang dan mengembangkan materi pelajaran ke dalam media OHT. Manakala guru telah mengelola kegiatan pembelajarannya dengan menggunakan jenis TIK tertentu, seperti media OHT, maka setidak-tidaknya guru telah memperlihatkan bahwa dirinya sudah mulai memahami makna dan pentingnya pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran. Tidak hanya sekedar memahami tetapi guru juga telah mulai menerapkan pemanfaatan TIK dalam membelajarkan para siswanya.
Dari beberapa sampel potret kegiatan pembelajaran yang telah dikemukakan di atas,  ada makna penting yang dapat ditarik, yaitu: (1) guru lebih efisien dalam mengelola kegiatan pembelajaran, (2) siswa lebih aktif belajar karena tidak hanya mendengarkan uraian/ceramah dan mencatat catatan dari guru saja tetapi para siswa juga memanfaatkan sumber belajar lain, mengerjakan soal-soal latihan, berdiskusi dengan guru sehingga kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik dan tidak membosankan, dan (3) prestasi belajar siswa memperlihatkan kecenderungan meningkat.
Selanjutnya, TIK telah menjadi simbol gelombang perubahan. Bagaimana kita menghadapi perubahan ini? Kalau TIK itu diibaratkan sebagai arus badai, maka sekurang-kurangnya ada tiga sikap dalam menghadapinya. Pilihan pertama, membangun dinding yang kokoh agar tidak terkena badai tersebut. Pilihan kedua, berdiam diri dan membiarkan diri kita terbawa arus. Pilihan ketiga, memanfaatkan arus tersebut sebagai sumber energi. Pilihan manakah yang akan kita ambil? Sekalipun jawaban terhadap pertanyaan ini tergantung kepada diri kita masing-masing, tentunya kita sepakat bahwa pilhan terbaik adalah memanfaatkan arus tersebut sebagai sumber energi.
Perubahan (kemajuan TIK) ini melanda semua aspek kehidupan manusia, termasuk pendidikan/ pembelajaran. Pendapat Rosenberg (2001) sebagaimana dikutip oleh M. Surya mengemukakan bahwa pergeseran paradigma dalam proses pembelajaran adalah: (a) dari pelatihan ke penampilan, (b) dari ruang kelas ke di mana dan kapan saja, (c) dari kertas ke “online” atau saluran, (d) dari fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja, (e) dari waktu siklus ke waktu nyata. Ruang belajar atau ruang kelas, misalnya, mempunyai pengertian yang sangat berbeda dewasa ini.
Dahulu yang disebut ruang belajar adalah ruang berbentuk kotak berisi sejumlah meja kursi murid, meja kursi guru, lemari, dan sebuah papan tulis di dinding. Sekarang, pengertian ruang kelas/belajar tidak lagi dibatasi dengan empat dinding dan satu orang guru. Kemudian, guru bukan lagi satu-satunya sumber belajar bagi para siswa. Demikian juga dengan media pembelajaran bukan lagi sekedar terbatas pada papan tulis dan kapur; dan buku tidak lagi hanya sebagai kumpulan kertas yang tercetak.
Sekarang, mari kita coba lanjutkan mengidentifikasi satu komponen kegiatan pembelajaran yang mengalami perubahan paradigma, yaitu guru. Tentunya kita semua tahu bahwa guru itu dahulu merupakan satu-satunya sumber belajar bagi siswa. Bagaimana perkembangan paradigma mengenai guru akhir-akhir ini? Guru bukan lagi merupakan satu-satunya sumber belajar bagi para  siswanya tetapi telah bergeser menjadi salah satu sumber belajar karena masih banyak lagi sumber belajar lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar