Total Tayangan Halaman

Minggu, 29 Mei 2011

IT part 12

Langkah-langkah/Prosedur Pemanfaatan TIK dalam Kegiatan Pembelajaran
a.    Umum
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Departemen Pendidikan Amerika Serikat pada tahun 1999, dikemukakan bahwa relatif kecil prosentase jumlah guru (20%) yang menyampaikan bahwa mereka mempersiapkan diri secara baik untuk mengintegrasikan TIK ke dalam pembelajaran di kelas. Sebagai contoh, seorang guru mengatakan “Saya menggunakan komputer di kelas sebagai upaya pengayaan terhadap topik materi yang telah dibahas”, “Para siswa menggunakan internet untuk mendapatkan berbagai informasi yang perlu bagi laporan mereka”, “Saya menggunakan powerpoint untuk mempersiapkan semua presentasi saya di dalam kelas” (US Department of Education, 1999).

Pertama-tama, tentukan dulu tujuan pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran di kelas, yang tentunya haruslah mengacu pada tujuan pendidikan/pembelajaran yang bersifat khusus! Apakah TIK dimanfaatkan untuk mendukung inkuiri, meningkatkan komunikasi, memperluas akses ke berbagai sumber, membimbing siswa untuk menganalisis dan memvisualisasikan data, memungkinkan dilakukannya pengembangan produk, atau mendorong pengungkapan gagasan? Kedua, pilihlah jenis TIK yang sesuai dengan kebutuhan dan dilanjutkan dengan pengembangan kurikulum. Kembangkanlah  suatu rencana untuk mengevaluasi pekerjaan siswa dan juga penilaian dampak dari pemanfaatan teknologi.

Di samping dukungan yang bersifat pedagogis membantu para siswa memanfaatkan TIK untuk mencapai tujuan-tujuan pembelajaran, para guru juga membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dengan produk, piranti lunak, dan sumber-sumber elektronik yang tersedia. Para guru juga membutuhkan waktu untuk berdiskusi mengenai TIK dengan guru-guru lainnya, baik yang digunakan maupun yang akan digunakan. Kolaborasi profesional mencakup komunikasi dengan para pendidik dalam berbagai situasi dan juga dengan yang lain yang mempunyai pengalaman dalam pemanfaatan teknologi (Panel on Educational Technology, 1997). 

Pengembangan kemampuan profesional guru yang sesuai dengan perkembangan tuntutan/ kebutuhan adalah penting untuk dilaksanakan secara berkesinambungan. Dengan demikian, ada kesempatan bagi guru untuk belajar, tidak hanya yang terkait dengan cara-cara pemanfaatan TIK baru tetapi juga tentang cara-cara menyajikan materi pembelajaran yang bermakna, dan berbagai kegiatan lainnya yang terkait dengan pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Tetapi pelatihan guru haruslah lebih dari sekedar cara memanfaatkan TIK (termasuk komputer), tetapi sampai pada strategi pembelajaran yang dibutuhkan untuk (infuse) keterampilan teknologis ke dalam proses belajar” (Sulla, 1999).

b.    Khusus
1)    Perencanaan
Pada tahap perencanaan, sebagai seorang guru atau instruktur pelatihan tentunya ANDA akan melakukan serangkaian kegiatan, seperti: (a) merancang/mengemas materi pelajaran, (b) mempersiapkan strategi pembelajaran, (c) mempersiapkan lembar kerja siswa, dan (d) mempersiapkan lembar penilaian hasil belajar siswa.

Berbicara mengenai kegiatan merancang/mengemas materi pelajaran berbasis TIK pada hakekatnya mencakup keempat kegiatan tersebut di atas. Oleh karena itu, pembahasan tentang merancang/mengemas materi pelajaran berbasis TIK hendaknya dimaknai sebagai pembahasan keempat kegiatan tahap perencanaan. Kegiatan merancang/ mengemas materi pelajaran berbasis TIK tidaklah seluruhnya harus dilakukan oleh seorang guru mata pelajaran. Dapat saja seorang guru mencari sebagian materi pelajaran berbasis TIK yang sudah dikemas oleh pihak lain (baik guru maupun institusi) melalui berbagai sumber dan kemudian menyajikannya kepada siswa.

Tentunya sangat diharapkan apabila seorang guru berupaya untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dirinya sehingga memiliki kemampuan untuk merancang/mengemas sendiri seluruh materi pelajaran yang diampunya berbasis TIK. Memang kegiatan yang demikian ini akan sangat menyita banyak waktu, tetapi penerapannya dalam kegiatan pembelajaran akan sangat menghemat banyak waktu. Oleh karena itu, para guru mata pelajaran sejenis yang berada di suatu wilayah dapat saja secara bersama-sama merancang/ mengembangkan materi pelajaran berbasis TIK (team work). Materi pelajaran yang dirancang/dikemas guru didasarkan atas hasil analisis terhadap kurikulum yang digunakan.

Hasil kerja suatu tim akan lebih baik lagi apabila membuka diri untuk mendapatkan masukan dari kelompok guru mata pelajaran sejenis dari wilayah lainnya. Atau, asosiasi guru mata pelajaran sejenis (jika telah ada) berdasarkan wilayah misalnya dapat berbagi tugas untuk merancang dan mengembangkan topik-topik tertentu yang telah diinventarisasi secara asosiasi. Selanjutnya, hasil finalisasi dan kompilasi keseluruhan topik pelajaran dapat dimanfaatkan oleh semua anggota asosiasi.

KEPUSTAKAAN

Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional 2005-2009. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Blueprint TIK untuk Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Siahaan, Sudirman. (2005). ”Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK): Pengertian, Potensi, dan Pemanfaatannya dalam Pembelajaran”, makalah yang disajikan pada Pelatihan Pemanfaatan Program Media Pembelajaran melalui Audiovisual untuk Kepala Sekolah dan Guru SD, SMP, SMA/SMK se-Sumatera Selatan di Palembang, Palembang: Dinas Pendidikan Propinsi Sumatera Selatan. 

Wibawanto, Hari. (2008). Teknologi Informasi dan Komunikasi. <http://ucupneptune. blogspot.com/ 2008/01/teknologi-informasi-dan-komunikasi.html>.

       http://www.e-dukasi.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar